PENDAFTARAN SANTRI BARU MARHALATUL ULA DAN MARHALATUL MUTAWASITHOH TPQ AL AMIN NOYONTAAN
TAHUN PELAJARAN 2024 - 2025 M / 1445 - 1446 H

Monday, May 16, 2016

HARTA BISA DIBAWA MATI

"SIAPA BILANG HARTA TIDAK BISA DIBAWA MATI TERNYATA HARTA BISA DIBAWA MATI"
"SAYA TAK MAU BERPISAH DENGAN HARTA SAYA...".
 

Haji Usman, sebutlah begitu nama beliau. Mungkin orangtuanya dulu berdo'a agar sang putra mewarisi kemuliaan Sayyidina Usman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu.
Pemilik salah satu usaha batik terkemuka di Yogyakarta ini memang dikenal atas kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya. Seakan dunia telah begitu hina di matanya.
Ringan baginya membuka kotak persediaan, gampang baginya menyeluk kantong simpanan dan seakan tanpa beban dia mengulur bantuan.
Inilah mungkin sosok nyata orang yg dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.
Maka beberapa orang pengusaha muda yg bersemangat mendatangi beliau.
“Ajarkan pada kami, Ji,” kata mereka, “bagaimana caranya agar kami seperti haji Usman. Bisa tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan... Hingga seperti haji Usman, bershadaqah terasa ringan”.
“Wah", sahut Haji Usman tertawa, “salah alamat!”
“Lho?”...
“Lha iya. Kalian datang pada orang yg salah. Lha saya ini SANGAT MENCINTAI HARTA SAYA je. Saya ini sangat mencintai kekayaan saya je".
“Lho?”..
“Kok lho. Lha sebab saking cinta dan sayangnya saya pada harta, SAMPAI-SAMPAI SAYA TIDAK
RELA MENINGGALKAN HARTA SAYA DI DUNIA INI.
Saya itu TIDAK MAU BERPISAH dengan kekayaan saya.
Makanya sementara ini saya titip-titipkan dulu...
TITIP pada Lembaga Zakat
TITIP pada Masjid,
TITIP pada anak yatim,
TITIP pada fakir miskin,
TITIP pada TPQ,
TITIP pada madrasah,
TITIP pada pesantren,
TITIP pada pejuang Islam
Pokoknya DI AKHIRAT NANTI MAU SAYA AMBIL LAGI.
Saya ingin kekayaan saya itu dapat saya nikmati berlipat-lipat di akhirat".
Siapa bilang harta tdk dibawa mati....?
Harta itu dibawa mati

No comments:

Post a Comment